Sabtu, 27 November 2010

Sinopsis Laskar Pelangi


Laskar Pelangi

Sinopsis     :
Cerita dimulai ketika sekolah Muhammadiyah, satu-satunya SD di Belitong yang mau menerima murid-murid yang kurang mampu, terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jika tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Saat itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, tetapi ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, tiba-tiba Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu. Sepuluh bocah cilik yang memiliki keterbatasan ekonomi tersebut berjuang untuk menempuh pendidikan di SD Muhammadiyah. Guru-guru yang begitu berjasa dengan setulus hati mendidik bocah-bocah kecil itu untuk meraih cita-cita mereka. Mereka ingin mengubah pemikiran bahwa anak-anak yang memiliki keterbatasan ekonomi juga punya hak untuk belajar dan meraih cita-cita. Dengan ketulusan hati cita-cita ini akan tercapai.
Sepuluh anak itu adalah Ikal, Lintang, Mahar, Kucai, Syahdan, Trapani, A Kiong, Samson, Harun, dan Sahara. Mereka diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, satu-satunya guru yang mengajar di sekolah itu. Nama itu diberikan karena kesenangan mereka terhadap pelangi. Banyak kejadian berharga yang dialami anggota laskar pelangi, senang dan sedih selalu dilalui bersama. Dari Petualangan Mahar ke Pulau Lanun hanya untuk menemui seorang dukun bernama Tuk Bayan Tula, sampai perjuangan mereka menaikkan martabat sekolah mereka, contohnya : Mahar, karena minatnya pada seni, dengan tarian pedalaman orang Afrikanya dia berhasil memenangkan lomba pada karnaval 17 Agustus melawan sekolah PN Timah, dan Lintang yang berhasil memenangkan lomba cerdas cermat melawan sekolah PN juga. Semangat belajar Lintang telah memotivasi teman temannya untuk belajar dengan giat. Meskipun harus menempuh sekolah dengan perjuangan yang keras, seperti harus mengayuh sepeda sejauh 80 km setiap hari, tapi Lintang tidak pernah bolos masuk sekolah seharipun demi mendapatkan pendidikan.

Telah banyak hal menakjubkan terjadi di sekolah tua yang hampir rubuh itu. Sepuluh murid yang begitu berharga untuk menyambung kelangsungan SD Muhammadiyah. Bocah-bocah kecil anggota laskar pelangi yang menakjubkan memiliki semangat juang tinggi untuk mencapai cita-cita yang mereka impikan.

Kisah sepuluh bocah cilik ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Lintang putus sekolah dengan sangat mengharukan. Mereka sedih karena kehilangan seorang teman yang pintar dan harus mengubur cita-citanya demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Lalu dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke kampungnya.
Tokoh       :
Nama Tokoh
Watak
Alasan
Bukti
Ikal

Bersemangat tinggi dan Rajin

Dengan semangat dan usahanya dalam belajar,ia sudah berhasil memperoleh beasiswa ke luar negri.
Hal.459
Lintang
Semangat, pemberani,
Dengan rintangan seberat apapun dia tetap pergi ke sekolah. Dia tak pernah melewati seharipun untuk pergi ke sekolah
Hal.94
Mahar
Pemberani dan yakin akan pendiriannya
Dia berani untuk pergi ke Pulau Lanun dimana dukun sakti Tuk Bayan Tula tinggal. Dan dia juga telah memutuskan pergi ke Pulau Lanun walau teman-temanya tidak setuju
Hal.405
A Kiong
Mudah mempercayai suatu hal
Dia sangat mempercayai apa yang Mahar katakan ketika Mahar bercerita dongeng-dongeng yang tidak masuk akal
Hal.161
Sahara
Sabar dan lembut
Ia tidak pernah menertawakan Harun dengan ceritanya tentang kucingnya setiap hari. Ia begitu sabar menanggapi cerita harun.
Hal.77
Kucai
Berjiwa pemimpin,optimis, dan percaya diri
Dia berani untuk menjadi ketua kelas di kelasnya sejak pertama ia memasuki sekolah.
Hal.70
Borek
Sok tahu
Dia merasa tubuhnya yang berotot mirip dengan Samson sehingga dia ingin dipanggil dengan namaSamson
Hal.78
Harun
Kekanak-kanakan
Dia bercerita setiap hari mengenai kucingnya yang beranak dan bertanya tentang kapan libur
Hal.77
Syahdan
Rajin
Dia rela membantu mengurangi beban orang tuanya dengan cara kerja sampingan sebagai tukang dempul perahu .
Hal.67
Trapani
Manja
Ketika dia sudah kelas tiga dia masih diantar jemput oleh ibunya.
Hal.74, 147
Bu Mus
Sabar,rela berkorban
Ia rela mengajar di SD Muhammadiyah dengan upah 15 kg beras setiap bulannya yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya untuk membantu meraih cita-cita muridnya.
Hal.30
Floriana
Keras kepala
Pada saat dia ingin untuk sekolah di SD Muhammadiyah dan keinginannya ini tidak bisa diganggu gugat dengan cara apapun walaupun ayahnya merayu dengan berbagai cara.
Hal.353
Pak Harfan
Ramah, sabar
Dalam keadaan cemas menunggu murid yang kesepuluh ia masih bisa tersenyum kepada orang tua murid yang sabar menunggu.
Hal.2

Tokoh Favorit      :
Tokoh Favorit : Lintang
Alasan        :
Karena Lintang merupakan anak yang berasal dari keluarga kurang mampu                                                                                                                                                         tetapi memiliki semangat yang luar biasa untuk menempuh dunia pendidikan.Dia juga begitu gigih untuk menuntut ilmu walau harus melalui rintangan yang berat setiap harinya untuk tiba di sekolah seperti, mengayuh sepeda sejauh 80 km demi mencapai sekolah dan harus melewati buaya ganas yang selalu menghadangnya. Walau begitu dia tidak pernah bolos sekolah.

Pesan pengarang  :
Dengan keadaan yang tidak memadai pun, kita dapat berhasil menggapai cita-cita. Asalkan berusaha keras, kita akan berhasil.

Sinopsis versi pemakalah :
       Cerita dimulai ketika sebuah sekolah Nusa Bangsa, satu-satunya sekolah di pinggir laut dari sebuah pulau yang terpencil di NTT. Kondisi sekolah tersebut  memprihatinkan tapi harus tetap berdiri sebagai tempat belajar bagi anak-anak di sana yang kondisinya serba kekurangan.
          Di sekolah tersebut ada seorang guru sukarela yang mengajar sekolah dasar, dengan murid-murid sekolah dasar yang berjumlah sepuluh orang. Baik guru maupun murid-muridnya merasa senasib seperjuangan karena harus melakukan proses pembelajaran dengan kondisi yang memprihatinkan. Mereka belajar di sebuah bangunan yang sudah reyot dan peralatan belajar seadanya. Walaupun kondisinya sulit, namun mereka belajar dengan semangat bahkan sering bertanding dengan sekolah-sekolah lain di luar pulau yang lebih baik kondisinya.   Suka dan duka dilewati bersama, mulai dari musibah Tsunami yang membuat sekolah mereka roboh sehingga mereka harus bergotong royong membuat sekolah mereka kembali dengan bantuan masyarakat setempat,  sampai mengharumkan nama sekolah mereka dengan memenangkan lomba cerdas cermat se-NTT yang berhasil dimenangkan oleh Koko.
          Koko adalah anak yang paling pandai di sekolah tersebut, wawasannya begitu luas karena setiap hari dia selalu membaca buku dan surat kabar, karena orang tuanya adalah seorang penjual surat kabar. Semangat belajar Koko telah memotivasi teman temannya untuk terus belajar dengan giat.
          Cerita berakhir saat Koko dan teman temannya telah lulus sekolah dan akhirnya saat sudah dewasa mereka menjadi orang-orang  yang sukses di bidang pekerjaannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar