Kamis, 26 April 2012

Lima Sekawan: Di Pulau Harta


Lima Sekawan: Di Pulau Harta
Pada saat liburan sekolah Anne, Dick, dan Julian berlibur di tempat pamannya. Pamannya tersebut bernama paman Quentin. Ia tinggal bersama istrinya yang bernama bibi Fanny dan anak perempuannya yang bernama Georgina. Mereka tinggal di sebuah pondok bernama pondok Kirrin yang terletak di pinggir laut.
Saat kali Anne, Julian, dan Dick tiba di tempat pamannya, mereka bertemu dengan sepupu yang baru mereka kenal, Georgina. Georgina memiliki sifat yang sedikit aneh dan tomboi dan dia hanya mau menjawab bila dipanggil dengan nama George, kerena ia tidak suka menjadi perempuan.
Pada awalnya George tidak suka akan kedatangan ketiga sepupunya ini. Akan tetapi lama kelamaan perasaan itu hilang, dan George mulai menceritakan beberepa hal seperti rahasianya, bahwa dia memelihara Tim, seekor anjing yang ia sembunyikan dari orangtuanya, sampai pulau kecil di teluk dan kapal karam yang terletak didekatnya. Pulau itu adalah kepunyaan George yang diberikan oleh ibunya.
Disitulah petualangan mereka dimulai. Anne, Julian, dan Dick yang sangat penasaran akan pulau itu, membujuk George agar mengajak mereka ke pulau tersebut. Akhirnya George yang awalnya tidak setuju, akhirnya terbujuk dan menyetujui untuk mengajak ketiga sepupunya itu untuk pergi ke pulau tersebut.
Mereka pun pergi ke pulau tersebut. George tak lupa membawa Tim bersamanya. Ketika berada di pulau tersebut tiba-tiba badai yang sangat besar datang. Saking besarnya, bangkai kapal tua yang tadinya berada di dasar laut, terangkat naik ke permukaan. Lima sekawan pun penasaran untuk menyelidiki bangkai kapal tua tersebut. Karena keadaan yang tidak memungkinkan, mereka baru dapat memeriksa bangkai kapal tersebut esok harinya.
  Keesokan harinya. Mereka berangkat pagi sekali sebelum ada orang lain yang mengetahui akan hal tersebut. Saat sedang memeriksa bangkai kapal tersebut, Julian menemukan sebuah ruangan yang didalamnya terdapat lemari kecil. Didalam  lemari tersebut tersimpan sebuah peti kayu kecil yang isinya terkunci. Apa gerangan yag terdapat di dalam peti itu ? Apakah emas atau semacamnya ? Pertanyaan itu terus terlintas di kepala mereka. Tapi sayangnya mereka tidak dapat membuka peti tersebut. Mereka memutuskan untuk membawanya ke Pondok Kirrin untuk mencari cara membuka peti tersebut.
Setibanya di pondok Kirrin, Lima sekawan langsung mencoba dengan berbagai cara agar peti itu dapat terbuka. Setelah mereka berhasil membuka peti tersebut, mereka semua berebut untuk melihat isi dari peti tersebut. Akan tetapi bukan emas atau semacamnya yang mereka temukan, melainkan sebuah petunjuk mengenai tempat disimpannya emas yang hiang, dan tempatnya berada di pulau KIrrin. 
   Berita mengenai kapal yang muncul dari dasar laut dengan cepat muncul di berbagai media massa. Para wartawan berhasil mengorek cerita tentang batang-batang emas yang hilang. Karena itu kapal tersebut menjadi perhatian orang banyak. George pun menjadi marah karenanya.
Tanpa disangka-sangka Paman Quentin menjual peti yang berisi peta tua dan buku harian yang terdapat di dalamnya, dan orang yang membeli peti tersebut juga mengingikan membeli pulau mereka. Anne, Dick, George, dan Julian langsung mengambil tindakan dengan memutuskan untuk menginap di pulau tersebut sebelum surat perjanjian penjualan di tanda tangani.
Keesokan harinya, dengan persiapan yang cukup matang, mereka berangkat ke pulau tersebut untuk mengambil emas yang hilang. Mereka berangkat bersama Tim dengan menggunakan perahu. Setibanya di pulau mereka langsung mempelajari lebih rinci isi peta tersebut. Setelah itu mereka langsung mencari jalan menuju pintu bawah tanah. Tetapi jalan tersebut sangat sulit ditemukan.
Sampai ketika Tim sedang mengejar kelinci, ia masuk ke lubang kelinci yang ternyata merupakan sebuah sumur tua. Keempat anak itu langsung berusaha megeluarkan Tim dari lubang tersebut. Setelah Tim berhasil keluar, mereka kembali melakukan pencarian. Anne yang kelelahan duduk di lantai batu, tanpa sengaja menemukan sebuah gagang besi jang terpasang di salah satu lantai batu. Tanpa ragu ragu lagi mereka berempat berusaha untuk mengangkat lantai batu tersebut. Setelah beberapa saat batu itu akhirnya terangkat. Lalu mereka memutuskan untuk masuk ke dalam lubang yang terletak dibawah lantai batu.
Sekarang mereka telah berada di ruang bawah tanah. Lalu mereka menelusuri lorong tersebut sampai mereka menemukan sebuah pintu kayu yang kemungkinan besar merupakan tempat emas-emas disimpan. Tapi karena pintu yang terlalu kuat mereka memutuskan untuk mengambil kapak. Setelah itu mereka kembali ke pintu tersebut dan mencoba membuka pintu tersebut. Akan tetapi serpihan kayu terlontar ke arah Dick ketika Julian sedang berusaha membuka pintu menggunakan kapak, lalu Julian menyarankan agar Dick naik ke atas bersama Anne.
Akhirnya Julian dan George berhasil membuka pintu tersebut. Di saat yang sama tiba-tiba datang dua orang asing yang ingin mengambil emas yang terdapat di pulau tersebut. Julian, George dan Tim ditangkap oleh mereka dan di kurung di tempat penyimpanan harta.
Dick dan Anne yang melihat ada kapal milik orang lain berlabuh di pulau langsung mencari cara untuk menyelamatkan Julian, George dan Tim. Ketika orang asing itu pergi ke luar pulau untuk membawa kapal pengangkut. Dick dan Anne berhasil menyelamatkan  Julian, George dan Tim. Setelah kedua orang itu kembali ke pulau dan masuk ke dalam ruang bawah tanah Lima sekawan menjebak para pencuri itu di pulau dengan merusak perahu motornya.
Mereka langsung menuju pundok Kirrin untuk melaporkan kejadian itu ke Paman Quentin dan bibi Fanny, lalu mereka semua menghubungi polisi untuk menangkap para pencuri tersebut. Setelah para pencuri berhasil ditangkap dan emas-emas itu ditemukan polisi dan diserahkan ke Paman Quentin. Berakhirlah petualangan Lima Sekawan Di Pulau Harta. 


( By : M. Rifqi Ariq P.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar